Aljazeera Café Saat Nostalgia Santap Kabsah Rice Lamb Dan Saudi Champagne


Azalea_Mehndi Day 2019 (pit:dok.pribadi)

Emerald Jameela  ( pict:dok.pribadi )



Alhamdulillah pada akhirnya bisa hadir mengikuti  peringatan Mehndi Day di Al Jazeerah Signature Middle East Restoran And Café  dengan mengusung acara yang tidak kalah keren  memperkenalkan produk paling anyar  Intensive  Skin White Series  & Zaitun Oil Series Azalea From Sunnah  kaya manfaat berbasis dari inspirasi pengobatan cara Nabi dan  populer di Indonesia dengan disematkan nama yang akrab dengan kehidupan kaum muslimin yaitu     Thibbun Nabawi  dengan  rangkaian produk yang dekat dengan budaya,  atau  tradisi   kebiasaan Rasulullah Saw  dalam  menyehatkan diri dan keluarganya serta  kita dapat  saksikan bahwa prosesi Thibbun Nabawi  diwariskan pada umatnya masa kini sehingga terwujud ribuan produk baik untuk kecantikan demikianpun  untuk kesehatan.


Salah satu kebiasaan Rasulullah adalah  menyantap buah  olive ( Zaitun )   jenis makanan (buah – buahan unik)  yang memang rasanya penuh sensasi disamping mengandung banyak khasiat, demikianpun  minyak zaitun dikenal juga pada dunia Internasional  sebagai olive oil  dalam keseharian beliau.

Yuk . . . eksplorasi beberapa jenis makanan dan minumannya Café yang terletak di Jalan      Ternate 3  dekat pisan dengan GOR Saparua,  pengguna maniak angkot akan sangat dimudahkan karena ke arah mana saja kendaraan rakyat banyak di wilayah sini akan sangat mudah kita memperolehnya  apalagi yang sudah akrab dengan aplikasi online . . . cuss ke Al Jazeerah Café.

Al Jazeerah Café membuat para blogger yang berkesempatan hadir  bersemangat sekali  mengambil gambar  di setiap spot yang hampir kesemuanya cukup memikat seperti lampu – lampu,  pintu,  jendela bahkan berbagai assecories seperti kendi yang selalu hadir jika nonton film Aladin itu bangets,  memang bagi penulis bisalah dikatakan  tujuh puluh lima persen           Al Jazeerah Cafẽ mendekati  dan  membangkit nostalgia  masa lalu negeri yang terletak di Timur – Tengah ini.


Saudi Champagne (pict:dok.pribadi)

KABSAH  RICE LAMB - MANTAP (pict:dok.pribadi)

Nostalgia itu saat Allah mengundang  penulis bisa menunaikan ibadah hajji pada 1996  juga   2011  dan   Subhanallah  berkesempatan  ziarah sehingga  dapat   berkunjung pada salah satu penduduk di kota suci Mekkah,   menyaksikan secara kasat mata tradisi mereka secara umum  juga sebagai mana  tradisi masyarakat Arab yang sangat menghormati tamu kami di suguhi nasi kabuli yang super enak bersama kambing muda serta acar segar   masih terkenang rasa nikmatnya hingga masa kini.

Alhamdulillah pada Ahad  (31/03/19)   ketika beberapa jam berada di Al Jazeerah Café  hal yang paling dominan seakan kondisi dan suasana seakan   mengubek – ngubek ingatan tentang beberapa hidangan di Tanah Suci dan coba membandingkan dengan bijaksana serta bijaksini hidangan di Al Jazeerah Café,   siiplah menunya bisa mengobati rindu itu yang selalu ingin kembali di panggil oleh – Nya menuju tanah suci Mekkah juga Madinah.

Masih terasa dalam alam imajinasi bahwa kabsah  rice lamb  nikmat hingga piring lebar berwarna putih  diameter sekitaran 20 cm lebih  itu licin dan tuntas habis tiada bersisa menakjubkan bagi penulis yang porsi orang sepuh biasa makan separuhnya saja   namun siang itu  Ahad yang  terasa sangat berbeda,  santap dengan porsi  jumbo tuntas habis tidak bersisa.  Piring,  garpu dan sendok yakin ada . . . itu yang tersisa !
Rempah – rempah yang muncul adalah aroma kunyit yang cukup natural, kapolaga hangat dengan bentuk unik hijau pupus  sedikit panjang dan pipih bisa kita katakan bentuknya mirip oval,  sedikit cengkeh. 


Nostalgia di Al Jazeerah Cafe (pict : dok.pribadi )


Gerbang khas Timur Tengah (pict:dok.pribadi)

Sungguh membahagiakan perasaan menikmati dan menyantap tuntas tas . . . tas . . . tas apalagi kambingnya beneran adalah kambing muda sehingga sebagian tulangnya berasa kriuk kriuk menantang gigi sepuh bergerak dinamis.

Kunyit, kapolaga,  cengkeh dan tomat masing – masing dari kita sudah mengenal manfaatnya,  misal kunyit sedikit keutamaannya sebagai anti oksidan, kapolaga mengharumkan pernafasan dan tubuh,    cengkeh menghangatkan badan bisa juga sebagai bahan dasar untuk obat batuk bahkan kretek (rokok).

Sempat  mencoba nasi . . .   satu  sendok  milik teman sebelah Teteh Bioeti  Yeni Kurnia  ada taburan bunga honje dan itu amaging juga inspiring bagi dapur Ibu  yang gemar memasak,  kita atau kami orang Sunda rasanya tidak ada masakan nasi berbumbu apapun ditaburi bunga honje atau kincung dhuh . . . beneran ini membangun inspirasi.


AlJazzeerah Cafe (pict:dok.pribadi )


Interior Lantai Dua Al Jazeera Cafe (Pict:DokPri )


Menikmatinya sambil mengingat ketika  tahun 2011 sempat mendapat undangan makan salah seorang penduduk asli Mekkah,  kami para jamaah hajji yang datang dari Indonesia wabil khusus dari Bandung ( Jawa – Barat )  memanggilnya dengan sebutan Syeikh  Hamzah.

Cukup viral bahwa salah satu  khazanah kebudayaan Timur – Tengah khususnya orang Arab adat dan budaya yang dibanggakan  orang Arab itu sangat menghormat tamu dengan cara mengundang makan jamaah yang mulia, sehingga karena mengundang makan itulah perkembangan kuliner masyarakat Arap sangat terkenal demikian para khadimah  Syeikh Hamzah sepanjang tahun tiada henti memasak aneka resep makanan Arab dengan cita rasa yang ajiib . . .  nikmatnya.



Minuman yang penulis pesan disematkan kata bernama   Saudi champagne   rasanya merupakan  kombinasi beberapa jenis buah   yaitu  limau local berwarna  hijau,   lemon orange dan apel renyah plus daun mint  yang memiliki beberapa khasiat ada sedikit aroma soda.

Seakan minuman berlabel Saudi champagne berfungsi menetralisir kabsah rice lamb yang menyisakan minyak di langit – langit penyecap rasa saat semua telah dingin, no problem maka penulispun mengunyah kulit lemon dan limau yang secara original diiris halus dalam gelas,       itu ya meskipun pahit membersihkan yang lengket dan seakan mereka menjadi puncak kenikmatan saat hidanganpun usai bahkan daun mint saat terakhir kita kunyah penutup kenikmatan yang memenuhi selera dan tradisi yang sesungguhnya bukanlah asing bagi urang Sunda.
Spot  Indah Tiada Berbilang.
Meskipun hanya miniatur air mancur saat kami datang,  akan tetapi tampilannya unik juga menarik dan dapat dijadikan salah satu spot yang langka dalam pengambilan gambar di café – café dengan desain ala – ala Timur Tengah.

Air mancur ini terkesan menjadi center interes diantara kursi – kursi modern yang lebih universal dengan paduan bantal – bantal kecil yang biasa hadir di ruang tamu orang Arab rerata duduk beralaskan karpet tebal dengan wangi menyan putih yang khas Arab.

Jika kita sempat naik ke lantai dua, interiornya sangat terasa  bahwa kita menuju ke alam yang unik di belahan dunia antah berantah,  baik dinding dengan lengkungan – lengkungan khas,  jendela,  pintu gerbang berbahan kemungkinannya adalah  besi tempa dan ukiran bunga – bunga hanya nebak sepertinya . . .  dominan ataukah  bunga tin dan zaitun
Allah sampaikan dalam ayat – Nya . . . . . . 




Kemukjizatan Timur Tengah adalah tempat turunnya Al Qur’an yang Agung baik di Mekkah maupun di Medinah, adapun kuliner, busana pernak pernik keindahan negeri ini adalah limpahan barokah dari Al Quran.





#inspiredbythibbunNabawi
#AzaleaMechndiDay
#TheRealHijabCare

Ciburial,   Rabu  4 April 2019 H / 28 Rajab 1440 H


Belum ada Komentar untuk "Aljazeera Café Saat Nostalgia Santap Kabsah Rice Lamb Dan Saudi Champagne "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel