Dianthus Chinensis Merah Putih

Dianthus Chinensis (dok.pribadi)

Dianthus Chinensis

Sejak kecil penulis hanya menyukai bunga – bunga yang tumbuh dibeberapa pot dan dipelihara oleh Mamah juga Bapak, pada intinya kedua orang tua Kami gemar bertaman sejak puluhan tahun yang lalu.

Pagi ini (9 Maret 2020M / 14 Rajab 1441 H) disaat Matahari bersinar sedemikian sumringahnya, maka penulis sempat lewat di halaman rumah Bapak Kiyai Muchtar Adam tampak beberapa pot tanaman yang berbunga cukup lebat.

Indah karena Sang Matahari muncul tanpa dihalangi kabut juga embun yang biasanya dingin menggigit, warnanya merah tua mendekati warna bit (salah satu jenis sayuran) dan kombinasi warna putih dengan gradasi sangat indah, semua orang yang tiada terbebani masalah akan ikut senang menyaksikan jenis bunga ini yang umum dimasyarakat disebut sebagai anyelir

Anyelir pink putih (dok.pribadi)

Anyelir (dok.pribadi)

Penulis mencoba mencari sejarah atau riwayat bunga anyelir dalam bahasa latin populer dengan sebutan Dianthus Chinensis

Dianthus Chinensis, agak riber juga pengucapannya maka tidak heran secara praktis diebut saja sebagai anyelir.

Anyelirkomersial yang ada sekarang merupakan turunan dari spesies nenek moyang dariDiantthus caryophyllus, yang berasaldari Eropa bagian Selatan dan Asia bagian Barat. (Mii et al.1990). Berdasarkan informasi dari Germplasm ResoucesInformation Network (GRIN)

Bentuk daunnya bergerombol panjang dan akag lancik keujungnya, seakan daun – daunnya kompak menjadi dekorasi indah dari bentuk bunga yang bulat dan ujungnya bergerigi.

Matahari akan mendukung perkembangan bunga ini, sehingga Bapak meletakkannya di posisi di mana Matahari bisa dengan leluasi menyinari anyelir merah putih tanpa penghalang sedikitpun juga.

Bapak meletakkannya pada pot plastic yang diameternya sekitar 30 cm, dan tanah yang ada bercampur gabah yang menutupi seluruh permukaan pot bunga.

Bapak menyenangi anyelir ini dan meletakkannya dengan suka – cita di beranda dekat jalan sehingga siapapun orang yang lewat akan jatuh matanya memandang anyelir ungu / merah putih. Subhanallah, sehingga penulispun tanpa sungkan mengambil tiga petik anyelir yang diketahui kini namanya Dianthus Chinensis

Rabu, 11 Maret 2020 M / 16 Rajab 1441 H