Kiosagro Warung Masa Depan Para Ibu Millenial




Kiosagro soft launching (pict:dok-pribadi)


Kiosagro  Warung Masa Depan Para Ibu Millenial

Kios Agro  nama yang begitu akrab difikiran Kita salah satu bayangan yang muncul adalah kios itu sejenis kedai kecil biasanya berbentuk ruangan kubus yang mini ukurannya sekitar 1,5 m x 1   terbuat dari seng atau bahan – bahan  sederhana dan  muat hanya satu atau dua  orang saja itupun jika dipaksakan  untuk melayani pelanggan mungkin juga pembeli yang selewatan.

Dalam kios mini tersebut biasanya disiapkan kebutuhan sehari – hari semisal garam yang sudah dibungkus plastik dengan ukuran satu ons atau seperempat kilogram,  gula merah, gula putih, deterjen,  sembako yang benar – benar urgen bagi kaum perempuan khususnya di desa dan belanja eceran dalam jumlah atau  skala kecil.

Kata Agro rasanya sangat terkait dengan pertanian,  meskipun dalam kiosagro jika kita coba ngintip lewat aplikasinya di sini    sekilas cukup  dan  sangat  variatif juga,  contoh sepintas ada kerang        ( salah satu jenis  produk kelautan ),  lemon (salah satu jenis produk pertanian ) dan jualan domba segala hehehe . . .  ini kan produk peternakan,   ajiib . . . !

Saat menuliskannya tentang jualan domba di  kiosagro  berasa mendadak geuli,  trus  beli domba hidup secara online  mo dipacking  . . . memang naiflah penulis  meskipun berasa mendadak merasa sangat  modern dan gaul  saja jika membeli garam saja koq online.

undangan soft launching Kiosagro (pict: dok.pribadi)




Namun terobosan cerdas ini yakin  kiosagro  akan disambut dengan suka – cita khususnya secara pribadi oleh penulis yang sudah genap empat tahun tidak belanja baik ke pasar tradisional atau online  dengan beberapa sebab.
Salah satu kisah – nya  begini . . . .
Selama ± 4 tahun,  rasanya penulis sudah tidak melakukan transaksi langsung lagi  baik itu  ke pasar tradisional ataupun super market yang cukup bertebaran di kota Bandung  ataupun mini market secara kini   barudak we da atuh kumaha  ( yang belanja anak – anak saja,  habisnya gemana . . ).

Jika  sudah mendesak tidak ada sabun mandi,  sabun cuci piring, pasta gigi dan vitamin lapar seperti beras,  minyak goreng juga mie instan sedikit buah – buah belanja ke mini market terdekat segalanya untuk menjaga stabilitas kehidupan di pondok kecil kami.

Jadi.  Mundur empat tahun yang lalu,  belanja baik ke pasar tradisional atau super market sekalipun baik itu  jauh ataupun  dekat menjadi budaya genap 33 tahun biasa Kami lakukan bersama  suami  untuk memenuhi kebutuhan sehari - hari  secara budaya ini salah satu kegiatan  yang menyenangkan di sana kita membangun relasi dan komunikasi langsung dengan para pedagang apalagi jika sudah menjadi pelanggan.

Budaya belanja bersama suami (Alm. ) dilakukan  hingga sekitar 33 tahun,  ketika wafat maka belanja itu agak sedikit – sedikit penulis hindari agar tidak mengundang luka batin,   maka dengan ada – nya pasar online sebagaimana dirintis oleh foundernya Hadiyan Nursofyan (CEO and Founder Kiosagro.com)  menjadi alternative cukup menarik menyaksikan pasar digital akan mengurangi hilang tenaga dan cukup praktis tidak usah merasa batin berat,  cukup Dilan saja yang merasakannya.  

Jadi saat ada undangan
Soft launching Kiosagro pada 20 Mei 2019 M  bertepatan dengan  15 Ramadan 1440 H   merasa inilah salah satu solusi batin yang terluka belanja online saja di Kiosagro minat pakai bangets semoga sukses selalu ya.


Senin 27 Mei 2019 M /  22 Ramadan 1440 H


Link  Kiosagro
https://www.kiosagro.com/


2 Komentar untuk "Kiosagro Warung Masa Depan Para Ibu Millenial"

  1. Sungguh luar biasa kios agro ini.
    Saya hampir tiap hari ke pasar. Karena memang kerjaan saya pedagang sayuran.
    Jadi ingin mengintip lebih jauh tentang Kios Agro.

    BalasHapus
  2. kalo denger kerang, bawaannya ngiler pengeeen :D

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel