Fenomena Blogger Day 2019 Bersama Bloggercrony Community





Pict :  Bang Yos Mo

Shilah Ar Rahim   yang terealisasikan di alam dunia bisa dalam bentuk apapun juga tentu kita dapat menyaksikan dari jaman saat mulai  balig dan berakal  hingga menginjak usia saat ini berapapun itu sehingga semua mengerti dan faham berjumpa sering digandengkan dengan kata bahagia.

Bahagia tentu saja menjadi salah satu tujuan manusia hidup,  meskipun gandengannya cukup kita waspadai bersama ia adalah  penderitaan  akan tetapi penderitaan itu ibarat jembatan yang kokoh dan kencederungan manusia menolak derita sehingga dengan cara apapun manusia berusaha mengejar kebahagiaan,  apakah kebahagiaan itu bermakna harta atau kebahagiaan itu bernama hubungan baik yang diistilahkan juga  dipopulerkan oleh komunitas  bloggercrony  dengan hashtaq  #connecting.   

Senyatanya #connecting adalah kata agama yang biasa kita sebut shilah ar rahiim  membangun keutuhan langit juga  bumi tempat kita berpijak dan menyentuh halus juga lembut  aspek  spiritual yang Allah ciptakan demi menyematkan kata bermakna Rahmatan Lil ‘ Alamin.


Maka salah satu event yang paling ditunggu dan dinanti – nantikan para  penulis dunia maya  adalah  Blogger Day 2019 di Bandung pada 2 – 3 Maret 2019      oleh dua ratus blogger yang rutin wara – wiri di dunia maya tiap hari,  setiap jam bahkan setiap menit tak kenal letih dan patah semangat memantau dunia maya,  namun pada akhirnya Admin harus selektif hanya bisa memilih 100 blogger saja sesuai adat dan tradisi,  sebagaimana  ketika di Rumah Joglo Bogor itu 100 blogger demikianpun   ketika di Ashley Hotel Jakarta itu juga seratus blogger.  Pada akhirnya penyelenggaraan bloggerday2019   di Bandung founder juga admin   memilih  100 blogger diperkenankan   ikut serta dalam keriuhan tiada tara membahana di alam jagat raya.
(Lebay . . .   !)

Jika  di Rumah Joglo Bogor  kami bisa istirahat satu malam  kemudian  menjelang tidur ngobrol asyiik dengan posisi merdeka tanpa ada  rasa pentingnya membangun citra gesture tubuh dan kami sadar bahwa   di samping kiri juga kanan adalah  hal yang real dunia nyata,  karena para blogger rerata bergaul kesehariannya adalah dunia maya  saat itu penulis ingat Ceu Liswanti membawa seorang puteranya kami ngobrol kondisi Garut, keluarga dan kulinernya.

Di samping kanan Bunda ada Mbak Wiwid yang baru saja muncul di dunia maya, namun intens rajin  “keluyuran”  di FB  sehingga ngobrol ringan menjelang tidur itu menjadi perekat yang ajaib membangun  koneksinya jadi memiliki bobot yang berbeda ketika berinteraksi di dunia maya wabil khusus di  face book.

Adapun ketika menuju Ashley Hotel pada blogger Day 2018  salah satu hal yang berkesan adalah saat melakukan perjalanan Jakarta Bandung bersama Nchie Hanie dan Bibi Titi Teliti Erry Andriani.  Sedangkan penulis menuju Jakarta  bersama Fatwa Syifa  membawa madu mensukseskan event Bloggerpreneur sepanjang  perjalanan  separuh  waktu kami isi dengan tidur tidur ayam dan separuhnya lagi ngobrol merancu memanfaatkan waktu hingga tiba di Jakarta.

Seingat penulis Nchie Hanie dan Bibi Titi Teliti ndak terlalu connecting disamping karena  tempat duduk yang berjarak memang sesungguhnya kami di Bandung tidak terlalu akrab karena intensitas yang berbeda,  jika sering jumpa dalam event blogger ya sekedar say hello dan say good bye.

Bahwa kemudian bahwa  Bloggerday 2019 menjadi salah satu event yang cukup keren bagi penulis secara pribadi  terungkap dengan gamblang  adalah saat kami bisa sekamar dengan Nchie Hanie  ngobrol bebas  di sebuah kamar hotel  yang asri dan sebagian kecil sukses Bloggerday 2019 adalah membangun kemitraan yang harmonis antara sesama  blogger,   komunitas juga brand,  sehingga selayaknya kemudian bloggercrony sekuat kemampuan yang mereka miliki adalah  menjaga citra positifnya sebaik mungkin.
Alhamdulillah . . . .

Persiapan Menuju Blogger Day 2019
Sangat di luar dugaan penulis secara pribadi ternyata bloggercrony community sebelum menyelenggarakan Blogger Day 2019     dengan berbagai  acaranya yang serius cukup  padat pakai  pisan dan itu membuat kita juga kami  menjemput energy berlebih,   ada satu event terasanya mendadak bingit bagi penulis, yaitu siaran di Radio Raka FM.

Penulis sudah menolak halus sehalus sutra kepada founder yang terhormat Ibu Lurah Wardah Fajri,  dan beliaunya tampak menyerah tidak bisa memaksa perempuan sepuh yang usianya menjelang kepala 6 lalu diapun diam layar  WA tutup tidak ada tanda  notif.  

Hati melayang tenang . . . .
Dan diam . . . .

Hari penuh bujuk rayu itu sudah diprioritaskan untuk mengunjungi Tasaro GK di Gramedia Merdeka Bandung,  dan saya ingin fokus,  ingin tidak terlalu letih dan ingin santai ndak ada kekisruhan dalam posisi dan waktu.



dr. David (pict : Rara Febtarina )


Setengahnya bahagia bebas tugas,  ea ea. . . . .        setengah detik tarik nafas     muncul  WA    nada bujukan  jeng . . .  jeng . . .   jeng . . .  balas berbalas via wa    negosiasi lapangan dan seribu kata rayuan maut ala ala Nchie Hanie nan memesona . . .  intinya dia tidak ingin    on_air   sendiri,   penuh kebimbangan seperti perempuan belia yang baru putus cinta . . . akutuh . . . keukeuh ndak mau . . . sekeukeuh itu  Nchie Hanie  merayu membujuk penuh perjuangan.

Menyerah kalah . . .  Nchie Hanie sukses membujuk sang perempuan tua . . . duh.  Baiklah demi semua berjalan lancer kami turun gunung.

Demi semuanya berjalan baik aman damai dan tentram berangkatlah si Emak bersama puteri kesembilan yang ogah – ogahan mengantar Bundanya  karena memang tinggal di gunung itu super mager,  kami itu meskipun memanfaatkan google map keukeuh tersesat di negeri sendiri bablas ke lapangan olah raga biasanya masyarakat  menyebut GOR Saparua  yang dekat kantor pos,   aneh ya orang Bandung saja sering tersesat apalagi orang di luar kota Bandung.

Maka kamu dan kamu ya bisa menangkap energy keche’nya di sini :

Instagram penulis Intan Rosmadewi

Penyiar Raka FM yaitu  Kang @rian_patmos  dan Teh @agethas
1    1.   Apa sesungguhnya blogger itu,   ngapain saja mereka ini . . . ?
      2.    Blogger Day itu apaan,   dan kenapa harus ada blogger day . .?

Untuk para blogger mah pertanyaan macam begini tentu mudah saja kaan menjawabnya,  akan tetapi pertanyaan tersebut lebih ditujukan pada semua pendengar Raka Fm jadi kami berdua harus menjawab semudah pendengar memahami.

Nchie Hanie menguraikan dengan cerdik,   bahwa blog itu halaman khusus (dunia maya)  yang bisa kita gunakan untuk menulis sesuai minat seseorang.  Adapun  penulis (seseorang yang biasa menulis pada halaman maya di blog)  yang biasa  menulis dengan berbagai macam tujuan di halaman blog disebutlah sebagai  blogger.



Sedangkan Blogger Day adalah waktu berjumpanya para blogger setahun sekali dan diselenggarakan oleh komunitas bloggercrony dengan jajaran admin tangguh seperti Mbak Yayat,  Mbak Risalah HusnaAkbar Muhibar,  Fawwaz Ibrahim founder yang  selalu energyk Mbak Wardah Fajri kami sebut Ibu Lurah dan Pak Lurahnya adalah suami beliau  Mas Satto Rajji.

Tentu saja  pertanyaan meluncur dari kedua penyiar yang memandu kami berdua sehingga waktu enam puluh menit berasa sejenak saja pertanyaan demi pertanyaan  dunia perbloggeran datang silih berganti diselingi gelak tawa dan kegembiraan yang nyata saat mengudara.

Bloggercrony tidak saja sosialisasi lewat radio  mereka juga menggerakkan seratus blogger tresier baik via istagram atau dengan memanfaatkan media face book,  sehingga feed insta ganti berganti meramaikan persiapan blogger day 2019


Aksi seusai acara Bloggerday 2019 (pict : dok. pribadi )


Belum ada Komentar untuk "Fenomena Blogger Day 2019 Bersama Bloggercrony Community "

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel